Jumat, 21 Agustus 2015

Anti-Forenscs

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Langsung aja yah, kali ini saya akan membahas tentang apa itu Anti-Forensics. Mungkin menurut anda istilah forensics sudah sering anda dengar bahkan mungkin juga anda sering terapkan pada komputer anda salah satunya dengan menginstal perangkat lunak pelindung komputer anda, namun pernahkah anda tahu bahwa selain istilah forensics ternyata adapula istilah anti-forensics dengan tujuan untuk membuat alat forensics mendapat masalah dalam melakukan analisa terhadap barang bukti, namun untuk menepis atau mengalahkan anti-forensics ternyata sudah ada istilah baru yang digunakan yaitu anti-anti-forensics, namun dengar-dengar para pelaku kejahatan akan menciptakan teknik baru untuk menaklukan anti-anti-forensics yang disebut anti-anti-anti-forensics. Wah-wah jadi bingung nih kira-kira akan ada berapa anti di dunia forensics yah, namun pada postingan kali ini saya hanya akan membahas tentang dan seputaran anti-forensics saja dan untuk anti-anti-forensics serta anti-anti-anti-forensics akan dibahas pada postingan berikutnya..

Gambaran Umum Anti-Forensics

Anti-forensics atau disingkan “AF” merupakan istilah yang digunakan bagi pelaku kejahatan untuk membuat sulit para investigator dalam melakukan investigasi bagang bukti digital baik di TKP ataupun di Laboratoium Forensics. Menurut Rogers (2006), a practicing digital forensics educator and investigator, mendefinisikan AF sebagai "upaya kejaharan untuk mempengaruhi keberadaan, jumlah, dan / atau kualitas bukti dari TKP, atau membuat pemeriksaan bukti sulit atau tidak mungkin untuk dilakukan analisis. Sedangkan menurut "Liu dan Brown (2006),
practicing creators of AF methods and tool, memberikan definisi singkat yaitu : "Anti-Forensics merupakan Penerapan metode ilmiah terhadap media digital untuk membatalkan informasi fakta sehingga dilakukan peninjauan kembali”.

Teknik anti-forensik adalah tindakan yang tujuannya adalah untuk mencegah proses penyelidikan forensik yang tepat atau membuatnya jauh lebih sulit. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi kuantitas dan kualitas bukti digital. Ini adalah tindakan yang disengaja dari pengguna komputer, tetapi juga pengembang yang menulis program diamankan sebelum metode forensik komputer. Untuk teknik anti-forensik, kita dapat mencakup kegiatan seperti misalnya: disengaja penghapusan data dengan menimpa mereka dengan data baru atau alat perlindungan terhadap analisis forensik.

Teknik anti-forensik dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan, misalnya, menghapus dan menimpa data, sehingga mereka tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berwenang. Teknik-teknik ini namun dapat disalahgunakan oleh pelaku kejahatan komputer untuk melindungi terhadap pengungkapan tindakan mereka. Pengguna alat anti-forensik juga bisa menjadi pengguna komputer yang ingin menghapus bukti kegiatan kriminal mereka, seperti hacker, teroris, pedofil, pemalsu. Alat anti-forensik dapat digunakan oleh karyawan yang tidak jujur, yang akan menggunakannya untuk menghancurkan data yang menunjukkan bahwa mereka bisa mencuri data perusahaan nilai, mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer atau menangkap informasi aman dan password.

Tujuan Anti-Forensics

Liu dan Brown mengidentifikasi empat tujuan utama untuk anti-forensics :
1.  Menghindari deteksi yang mencurigakan acara telah dilakukan.
2.  Mengacaukan dan mencegah dari pengumpulan informasi
3.  Meningkatkan waktu agar pemeriksa harus menghabiskan pada kasus.
4.  Keraguan pada laporan forensik atau kesaksian (Liu dan Brown, 2006).

Selain tujuan keempat diatas, adapun tujuan lain yang termaksud Anti-Forensics adalah :
1.  Menumbangkan alat forensik (misalnya, menggunakan alat forensik sendiri untuk menyerang organisasi yang sedang berjalan).
2. Tidak meninggalkan bukti bahwa alat anti-forensik telah dijalankan.

Teknik Anti-Forensics

Berbagai cara atau teknik yang digunakan oleh pelaku kejahatan untuk dapat menghilangkan jejak kegiatan mereka. Berikut ini merupakan beberapa teknik Anti-Forenscs yang digunakan oleh pelaku kejahatan adalah :

1.  Data Destruction
a. Wiping – menghapus data dengan aman, sehingga tidak dapat dipulihkan bahkan dengan software forensik. Hal ini dapat dilakukan dengan software khusus seperti "penghapus" atau membangun fungsi sistem operasi (misalnya secure menghapus di Mac OS X)
b. Changing MAC atribut - mengubah atau menghapus file atribut untuk menghindari analisis time-line, perangkat lunak yang tersedia secara bebas untuk melakukan aktivitas tersebut disebut timestomp.

2.  Data Contraception
Secara singkatnya Data Contaception berarti penggunaan perangkat lunak yang hampir tidak menciptakan atau meninggalkan jejak tentang adanya sebuah bukti :
a. Direct Kernel Object Manipulation (DKOM) adalah metode yang memungkinkan penyerang untuk menggunakan driver atau modul kernel loadable untuk memodifikasi memori yang berhubungan dengan benda-benda inti.
b. Portable apps (aplikasi Portabel)- software portabel mampu berjalan tanpa perlu menginstal file ke sistem. Beberapa set perangkat lunak populer adalah U3 dan portableapps.com.
c. Live Distros adalah sistem operasi kemampuan penuh yang boot melalui CD ROM atau flash drive sehingga apabila CD atau flash drive di keluarkan atau dipisahkan dari komputer maka tentu hampir tidak meninggalkan jejak aktivitas.

3.  Data Hiding and Encryption
a. Cryptography - konversi data ke dalam scrambled code. Kriptografi menggunakan dua teknik utama atau bentuk enkripsi data yaitu simetris dan asimetris. Enkripsi simetris, atau algoritma, menggunakan kunci yang sama untuk enkripsi seperti yang mereka lakukan untuk dekripsi.
b. Steganography adalah seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi sedemikian rupa bahwa tidak ada orang lain selain pengirim dan penerima yang dimaksud yang dapat mengetahui keberadaan pesan. Salah satu keuntungan dari steganografi adalah bahwa pesan tidak mengubah bentuk gambar atau file yang disisipinya sehingga tidak menarik perhatian orang lain untuk dianalisa.
c. Program packers, mirip dengan kriptografi, dapat menyembunyikan file bukti ke dalam wadah yang membuatnya sulit untuk dideteksi, itulah sebabnya salah satu langkah pertama selama analisis forensik adalah menyediankan atau pemasangan tools yang kompleks (termasuk arsip).

4.  Attacks Against Computer Forensics Tools
Serangan langsung pada proses forensik komputer adalah tipe terbaru dari AF dan berpotensi paling mengancam bagi para investigator. Palmer (2001) menjelaskan ada enam fase dalam proses forensik digital yang digunakan untuk menyerang alat komputer forensika, yaitu :
1.  Identification
2.  Preservation
3.  Collection
4.  Examination
5.  Analysis
6.  Presentation
Salah satu contoh lain yang dapat mengancam para investigator dalam melakukan alanila bukti digital adalah Compression bombs yang merupakan sebuah metode untuk menunda penyelidikan dengan menciptakan "bom zip" yang dapat menyebabkan serangan pada setiap perangkat lunak forensik apabila file tersebut di ekstrak atau dibuka.

5.  Physical Destruction yaitu pemusnahan atau menghancurkan fisik dari barang bukti seperti membakar atau menghilangkan harddisk, memory, atau media pengimpanan lainnya yang dapat meninggalkan jejak kegiatan atau aktivitas yang dilakukan. Atau menghilangkan perangkat keras secara utuh sehingga tidak dapat di analisa lagi.

Banyak alat bantu yang digunakan oleh pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya agar jejaknya tidak dapat diketahui oleh petugas investigator. Berikut adalah dua jenis alat bantu yang digunakan untuk anti-forensics yaitu :
1.  Wipers, yang tidak termasuk pembersih sistem.
2.  System cleaners, yang mungkin termasuk wiper.


Sumber

Cyber Forensics: A Field Manual for Collecting, Examining, and Preserving Evidence of Computer Crime (67)


Gary C. Kessler, Anti-Forensics and the Digital Investigator. Champlain College, Burlington, VT, USA.